Apa sih yang mempengaruhi harga burung di pasaran?

Ada beberapa hal yang mempengaruhi harga burung di pasaran seperti jumlah permintaan dan penawaran. Kalau itu mungkin sudah lazim di ketahui banyak orang. Apabila jumlah pasokan di pasaran lebih banyak dari pada permintaan, makan harga burung akan turun dan sebaliknya. Seperti contoh burung kacer yang dari dulu kenaikannya juga tidak begitu drastis di karenakan pasokan bakalan dari alam yang memenuhi pasar burung di setiap minggu juga tidak pernah sepi.




Yang tak kalah menarik adalah bagaimana pengaruh media dalam mempengaruhi harga burung. Kenapa saya bisa bilang seperti ini?? Indikator utama yang mempengaruhi harga burung adalah adanya lomba burung di Indonesia. Coba saja seandainya tidak ada lomba burung, mungkin harga burung juga tidak semahal sekarang ini.. Benar `nggak`??

Dengan adanya lomba burung, seekor anis merah yang sudah juara bisa mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Begitupun burung-burung yang lainnya yang masuk ke dalam kategori lomba.

Lalu, bagaimana pengaruh medianya?? Pembahasan suatu burung tertentu di media bisa meningkatkan minat masyarakat penggemar burung berkicau. Satu jenis burung yang saya masih ingat adalah burung colibri yang baru beberapa bulan yang lalu mengalami trend kenaikan harga dikarenakan beberapa media yang memberitakan tentang burung madu tersebut. Ditambah, adanya beberapa daerah yang membuka kelas burung yang memiliki warna-warni yang cantik tersebut.

Contoh lain adalah kasus parkit beberapa saat yang lalu. Sebelumnya, harga sepasang parkit tidak lebih dari Rp.50.000,- per pasang. Tapi semenjak ramai-ramainya pembahasan burung parkit di media, si burung yang mempunyai banyak warna tersebut melonjak harganya di pasaran hingga menembus angka Rp. 100.000 per pasang. Begitulah pengaruh permintaan pasar yang di pengaruhi oleh media yang mungkin istilah marketing jaman sekarang adalah pembentukan kebutuhan yang baru.

Jadi, saran saya. Jangan terlau terpengaruh media jika mau membeli burung. Memiliki burung sah-sah saja jika ingin di jadikan lahan bisnis. Tetapi, memelihara burung karena kecintaan murni tetaplah lebih mudah karena tak harus takut terkena naik turunnya harga burung.. :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top