Salah satu burung yang memiliki harga tinggi adalah burung cucak rowo. Di samping penangkarannya yang relatif lebih susah jika di bandingkan dengan jenis burung lain seperti lovebird atau pun kenari, burung yang bersuara keras ini juga dimiliki oleh kalangan tertentu saja.

Sumber Gambar: joelmaranata.blogspot.com

Cucak rowo termasuk dalam famili Pycnonotidae. Di Jawa burung ini dikenal dengan nama cucakrow, cangkurawah untuk daerah Sunda, serta juga di kenal dengan nama barau-barau di daerah Melayu. Burung ini, dalam bahasa Inggris juga punya sebutan lain yaitu strawheaded bulbul karena memang mempunyai warna kepala yang kuning jerami pucat.

Sebenarnya burung ini berasal dari Asia Tenggara dan daerah penyebarannya di dataran rendah dan perbukitan di Semenajung Malaya, Sumatra, Kalimantan serta Jawa bagian barat. Untuk daerah Jawa Barat, burung ini sudah sangat jarang di temui di alam bebas.

Ada banyak macam jenis cucak rowo seperi jenis dari Kalimantan yang mempunyai badan kecil dan suara yang lantang dan nyaring. Sedangkan jenis medan dan lampung, mempunyai tubuh lebih besar dengan suara yang lebih ngebas. Jika untuk keperluan kontes, jenis yang bagus adalah cucak rowo yang memiliki suara ngropel atau ganda serta berbadan besar.

Kenapa di namai cucak rawa, karena burung ini memang biasa di temukan di rawa-rawa di sekitar sungai atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya saja yang memang sangat khas. Di alamnya, cucak rawa sangat gemar mandi dan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari sambil berkicau di atas dahan dan ranting yang menjorok di atas sungai. Burung ini suka terbang secara berpasangan dalam mencari makan. Tetapi, mereka sering bergerombol dalam satu kelompok di senja hari.

Makanan burung ini di alamnya adalah aneka serangga, siput air dan beraneka ragam buah-buahan yang lunak. Musim kawinnya yaitu menjelang musim hujan atau sekitar bulan juli sampai september yang di tandai jika pasangan dewasanya mulai membuat sarang secara bersama-sama di pucuk ranting yang tinggi atau pada ranting yang kering untuk menghindari gangguan dari musuh alami dan manusia. Sarang dari burung cucakrawa menyerupai mangkuk yang berasal dari ranting-ranting kecil dan rumput-rumput kering.

Jika sarang telah di buat, burung betina akan bertelur umumnya 2-4 buti dan di erami oleh induknya secara bergantian selama kurang lebih 2 minggu. Setelah menetas, induknya secara bergantian pula menyuapi anaknya hingga berumur 3 bulan. Di usia 3 bulan, anak cucakrawa yang mulai di ajak keluar sarang dan belajar terbang.



Referensi: Buku Pintar Merawat dan Melatih Burung Kicauan , Anang Dewanto & Maloedyn Sitanggang

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top