Saya tergelitik oleh kata-kata kakak ipar saya bahwa orang indonesia itu bermimpi aja takut. Padahal tidak ada undang-undang yang mengatur tentang permimpian, atau aturan yang berbunyi “… orang yang bermimpi menjadi presiden akan dijerat hukuman kurungan sekian tahun penjara…” setelah saya telaah lebih jauh dan melalui pengamatan pada beberapa orang di sekitar saya, ternyata memang benar. Banyak orang yang takut bermimpi pada dasarnya takut kalau-kalau mimpi mereka tidak bisa menjadi kenyataan. Mereka dibayangi perasaan takut pada sesuatu pikiran yang mereka ciptakan sendiri. Dan saya yakin, hal ini terjadi pada sebagian besar orang, terutama di Indonesia.
Menurut saya, mimpi adalah kunci (waduh, kayak lagunya nidji aja…). Ya, kunci untuk mencapai apa yang dimimpikan, sudah barang tentu mimpi adalah sesuatu yang baik-baik, suatu kesuksesan di masa yang akan datang. Dengan bermimpi, seseorang akan mengeluarkan energi positif yang akan mendorong hati, pikiran dan tubuhnya untuk mencapai apa yang diimpikannya. Coba bayangkan orang yang tidak punya mimpi. Sangat kasihan memang orang yang tidak pernah bermimpi, lebih parah lagi adalah orang yang tidak mau bermimpi. Bagi saya, orang yang takut bermimpi adalah orang yang telah ‘mati’. Mati, karena orang itu sudah tidak punya tujuan. Mati karena orang itu hanya mengikuti arus, terombang-ambing tak tentu arah, yang dilakukan hanyalah berdasarkan situasi dan kondisi.
Mau tau mimpi-mimpi saya? Mungkin sebagian orang akan tertawa membacanya, tapi jangan kaget kalau bulan depan atau tahun depan, dua tahun, lima tahun lagi saya telah bisa mencapai semuanya…
1.Membuka cabang Refreso Kedai kopi di beberapa kota besar di Indonesia. “Refresho, refresh your mind”
2.Membuka suatu home beauty, lengkap dengan spa dan aroma therapy khusus untuk para akhwat di beberapa kota besar di Indonesia tentunya. “ Refresh Home Beauty, refresh your body”
3.Membuka toko perlengkapan TNI /POLRI di basis-basis militer (ya… dalam rangka meneruskan usaha ortu)
4.Membuka pabrik emping melinjo dengan perlengkapan mesin berteknologi di Surabaya aja, dengan pertimbangan dekat dengan target pasar dan biaya tenaga kerja yang terjangkau.
5.Kalau diatas adalah mimpi tentang usaha, tentunya saya juga punya dong mimpi tentang materi, ya… secukupnya aja, cukup beberapa rumah (sebagian dikontrakkan/dikoskan), beberapa mobil (buat ngajak mama jalan-jalan), dll deh tau sendiri kan…
Bermimpilah and lets it come true! (sriwijayanti)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar